Thursday, January 26, 2006

wanderer wanders

upon the shrine that is destined to be flew
i see my south become a few
and for i hear the winter voice,
shall i reincarnate into the river noise?

For all the sand i walked at my dreaming rhyme
I've found the words before my time
beyond the shadow of its powerful hand
shall i know you are there at my end?
by the wanderer path i read its tale
as bad as pale, swallowing wave have them failed

no more to troth by every word you vow
no need to bow for what its flow
i was there as all the mystery show

and so I'm praying at your trenchant trench
believing anything shared but my sense
for now and then let it be my trace
another wanderer path that has it's tales.

Monday, January 23, 2006

please..

there are changes in me
and i want them to know that i am not
just the moment who just fading away


if i could dare ... i would just have left them scars
but hey...who said i have no wings and a holy crown?
u see.. i barely love the darkness yet because i have light also
u cant choose either one of them

u were right i was right
letting go is the hardest part
even if we own... ... ...nothing
still the following pain smoothly scratching
your indeed soul
fortress is the least expected here...i mean why
why on earth do we have to claim it?
so that we have full control of ourself?
its so f*****g uptight!

it is a free mind free soul to do what it has to do
according to the will it self.. it is not like we have no responsibility of being a mature ones here, but please
give them a space to remain alive
so that we have something to live with..

the spirit
the courage to go through something we're actually fighting for

the will the purity of you

where did it go?
please ...give it back

to me.

yes to me.

Thursday, January 05, 2006

pendar berai

“lo ngerokok lagi, de?”
“he? oh...ini...gak..iseng doang..”
“sejak 6 tahun gue kenal lo...lo ngerokok hanya kalo lo lagi in the deep shit..am i wrong?”
“(nyengir sekenanya)”
“modus operandi lo standar banget seh? Gak bisa kreatif dikit apa?”
“lho..kan kemaren sempet suka ngebut daripada ngerokok”
“yeee tu sih tiap hari...lengang dikit aja...lo tancep mpe pol!”
“hahahaha”
sok urakan lo!”
“diiih....sewot (menghisap rokok)”
“(langsung menyergap bibir Sade yang mau menghembuskan asap)”
“hey...model ngerokok gitu lebih bahaya tau”
“(menhembuskan asap transferan tadi) lebih bahaya lo daripada asap rokok”
“lo gak suka ngerokok?”
“gue gak suka elo”
“hahaha hahaha hah ahaha”
“ketawa lo berlebihan tuh”
“yeah...u know what, an?”
“what?”
“i need a divertion”
“of...?what?”
“ my straight angel purity mind”
“are you tired already?”
“this time for real....i think..”
“well..keep your self busy then..but please...no new man required”
“hahahaha haha hahaha”
“or alcohol inside!!”
“just give me another shot, will you?”
“i dont know..i dont think i
(langsung disergap Sade dengan mulut full asap)”
“ Jesus, sade...! i dont need that!”(terbatuk-batuk)
“ you havent say you didnt
(terkekeh)”
(beranjak pergi sambil mengenakan tas selempangannya) you..really need to see a psychiatric!”
“ow come on ... “(menahan geli sementara rokok hampir habis dan baranya mendekat ke jari Sade)
“(mendekat dan merebut puntung rokok dari tangan Sade dan menginjaknya)Sade, you..are so much better then this!”
“ dont judge me Andrey..”
“ i didn't! Its already on the table!! (menghela nafas) i gotta run
“yeah...keep running..keep shining..(sambil bersenandung gak jelas) “
“i'll call someone to watch over you (keluar dan membanting pintu)”
“hey! make sure u dont get the police station instead! (setengah berteriak dan kemudian menghempaskan dirinya ke kasur dengan sisa tawa)


(hening 45 menit)

(menatap langit-langit kamar super luasnya)

(senandung lagu sondre lorche fading in..Sade tersenyum kecil)

(menutup kedua matanya dengan telapak tangannya. Sade menggigit bibirnya. menahan sakit yang berderit)

tok..tok..tok..

“siapa?”
“aku..”

deg!
(jeda 5 detik)

“bentar...be right there..” (meraih handphone dan menelpon Andrey)
tuuuuuuut..............tuuuuuuuuuuuuuuuuuuut.........klik!
“Andrey! (berbisik)”
“apaan , de?”
“lo yang nelpon dia buat dateng??”
“bukan gue.gue cuman nelpon Demos bentar tadi minta solusi..emang siapa akhirnya yang ditelpon dia?”
“lo ngoper ide lo ke Demos??”
“udah deehh..emang siapa sih yang dateng?”
“orang yang sama sekali bukan punya peran sebagai penghibur! Kacau lo!”
“kacau gimana? Emang siapa??”
“gini ya An..gue kasih tau ama lo! Lo boleh berteman dan bermain sama temen lo si Demos itu.but not to looking for any solutions!”
but he said you will love it”
“YEAH I WAS!! but this person
(kembali berbisik) is not the fucking solution!”
“he said he is quite a divertion for you..and i trusted him to make a call”
“andreey!”
“hey gue udah bilang kok no new guy what so ever!”
yea and this person itself would definitely agree i supposed! for crying out loud!!

tok..tok
“ Sade..kamu di dalem?”

“(berbisik ke andrey) you pretty much dead, u hear me?”
what the..” KLIK! (disconnected)

“i..iya...bentar lagi...(membereskan segalanya dalam setengah menit)

(membuka pintu)
“hai”


“hai...Demos bilang..”
“yup. Demos haha ha what can i tell about him? Never mind him. I'm not going anywhere though..”
“ow...jadi..kamu gak mau nonton king kong?”
“yang jam setengah sembilan kayaknya ada deh”(sudah berada di samping mobil)

(berkendara mobil SUV, mengelilingi hiruk pikuk metropolitan sambil bercanda)
“emang kamu ga ada acara lain, Kal?”
“nope..i'm pretty much free for this weekend”
“oh...”
jeda 5 detik
“biasanya nanya 'cewek kamu mana?' gitu (tersenyum)”
“haha itu sih bukan urusan aku kan?”
“memang...lagian...aku masih kayak kemarin..belum ada yang membaik”
“tapi udah jalan bareng lagi?”
“cuman beberapa kali......”

jeda 6 detik
“jadi nonton aja ni kita?”
“yup! Mari bersenang-senang!”

(mobil membelok ke kanan..dan tahu-tahu sudah tiba di depan jakarta teater)
“kita....nonton disini?”
“yup..abis dah jam segini, de. Ke tempat laen udah ga kekejar..coba liat jam berapa sekarang?”
“aha..oke..”
“kamu kenapa sih?”
“kenapa?”
”senyum kamu….something happened?”
“(terkekeh pelan) never mind, kal”
no..your face saying something, and I want to know
why?”
“I mean…kita udah lama gak ketemu kan , de…it must've been a lot to catch up
and?”
why don’t you start by now?by telling me whats with that smile?”
“ are you really sure u want to know? ‘cause I don’t think it would be soothing your sake”

jeda 10 detik dan saling memandang. Kala memejamkan matanya sejenak

okey…never mind
”okey”

(sudah di depan loket tiket)
“king kong?”
“ tiba-tiba penasaran ama the promise”
“tapi kal…kingkong bagus kok konon..banyak resensinya..”
“aku udah nonton..di dvd”
“......what the...”

(sepanjang nonton, Kala dan Sade diam. Kala hanya sesekali menggenggam tangan Sade yang DULU pasti akan terus digenggam hingga film selesai. Dan…filmnya selesai tanpa impresi yang berarti; cenderung tidak bagus)
“filmnya kurang bagus ya?”
“iya....”
“trus sekarang mau kemana?”
“hemmm kamu laper gak?”
“belum makan siy..tapi aku gak gitu laper”
“makan apa ya?”
“ayo....yang punya jakarta...take me somewhere new! Hehe”
“mo makan mie goreng gak? Ada yang enak bgt di warung buncit”
“bolebole...yok”

“eh tapi udah malem bgt sih ni....curiga udah tutup, de..”
“heumm..ya udah..yang gampang aja deh..sekalian arah pulang aja gimana?”

jeda 7 detik
“kok diem Kal...kenapa?”
“ini udah tengah malem...aku gak mungkin membiarkan kamu pulang sendirian”
“gak papa kok udah biasa..”
“aku....bisa stay over..kalo kamu mau..”

berpandangan sejenak. jeda diam 10 detik

“aku.......”
“(mengalihkan kekakuan dengan menunjuk mc.donald drive through) mc.d aja gimana?”
“yap....fine by me (senyum)”

membelok ke arah mc.d dan menghentikan laju mobil

“oke..kamu mo pesen apa?”

(handphone Sade berdering)
“bentar ya..(mengangkat telpon) halo?”
“........hai....”
(tersentak dan segera melihat kembali ke layar handphone)
“oh...hai..Bagas...”
“ hmm kenapa?kamu udah ngehapus no.hp ku ya?”
“haha..gak kok..(melirik ke Kala, Kala lagi membaca sms di hp nya)”
“lagi dimana?”
“lagi di jalan”

(Kala menatap sade dan mendekat)
“kamu mo pesen apa de?”
“a..aku cheese burger aja, kamu?”
“aku big mac deh.. (fading out) mas cheese burger ama big mac ya..”

“(kembali ke hand set hp) sorry..”
“..kamu lagi rame-rame ya?”
“ gak rame...”
jeda 3 detik
“oh......”

(Kala menanyakan ke Sade apa ia mau mesen minum via gerak isyarat, Sade hanya menggeleng)
“sori..gotta go ni”
“ow..oke....mm hati-hati ya..have fun.eh langsung pulang ato nginep di tmpt kakak?”
“nope..straightly home
“semalam ini??”
yeah..im being accompanied here..”
“......ow...sure...okey..”
“oke..bye, gas”
“bye”

klik
mobil kembali bergerak setelah urusan mc.d selesai.
“dia ya?”
“he?”
“yang bikin senyuman mu aneh tadi pas di bioskop”

saling menatap. Mata Kala lurus ke mata Sade.

Bunyi sms di hp Sade. Sade membacanya sebentar lalu diam.
u might stay over.. (menatap lurus ke depan)”
what?”
tonite..u might stay over at my house..”

jeda diam 7 detik

fine..”

setelah menempuh 20 menit perjalanan sambil bercanda ringan, mereka sudah di rumah sambil santai menonton dvd

its 2.30 already...gak mau tidur de?”
“filmnya belum selesai..”
“masih bisa disambung besok kok..gih..aku juga dah ngantuk”
“iya sih....oke..aku tidur duluan ya”
“(bangkit dari sofa dan beranjak)”

tiba-tiba Kala menarik tangannya dan membuat Sade tersandar pada dinding. Kala mendekatkan mukanya sementara Sade diam saja

“(terhenti)kamu..gak menolak...”
“(diam menatap kala)”
“.......................Sade kamu....memanfaatkan dia ya?”
“(tercekat kemudian membuang muka)”
“(meraih dagu Sade hingga berhadapan lagi) de...kamu...... jatuh untuk dia?”
“iya”
“demi mengalihkan semua dari kita?”
“kita? There is no 'us' kal!”
“(menggigit leher kanan Sade hingga ia berteriak) jangan berdalih! Kamu memanfaatkan dia demi melupakan aku!”
ss....shit! What do u know about my feeling anyway?! Im over you! Im moving forward!”
“tidak!..ur not moving anywhere Sade! God..i know u too well! ”(meninggi)
no! U know nothing!! i've changed! (jeda 5 detik) For God sake..i've changed....”(melirih kemudian terisak)
“(mencium dahi Sade) pembohong..”

Sade mengangkat tangan kirinya hendak menampar Kala yang kemudian segera ditangkis dan dicengkeram

“Lepas!”
“kamu mengerti Sade...aku gak akan bisa melepaskan kamu”
BUT I DID!!! there's nothing u can do about it!”
“hah! Kalau memang begitu kenapa yang sekarang ada disini adalah aku?”
“a..aku..!(terbata-bata)”
“karena dia! (menghempaskan tangan Sade yang dicengkeramnya ke dinding) dia tidak membutuhkan mu (berbisik di dekat telinga kanan Sade)”
“..diam...”
“karena dia memilih untuk berada di samping ceweknya dibanding bersama mu!”
“..hentikan....Kala..please...”
“karena! Kamu gak akan bisa mencintai orang seperti kamu mencintai aku! (Tangan kanannya memukul dinding)”
“HENTIKAN!!!”
“KARENA AKU GAK BISA KEMANA-MANA SELAIN KE KAMU! (mencengkeram kedua bahu Sade)”
Sade menangis. Sade terpojok. Sade terguncang. Sade kemudian terduduk dengan badannya tetap menyandar pada dinding. Kala mengikutinya.

please...stop it...”
“this is our reality, Sade...(
mencium hidung atas Sade)”
no...(menggeleng)”
“(mencium bibir Sade)”
“(mendorong Kala) bukan...Kala... kenyataannya adalah kita gak bisa kemana-mana...kita gak mungkin bisa..”
“(menatap Sade dengan kedua tangannya menyetuh pipi Sade) kamu milikku”
“Kala!!! kita satu ayah!!!”
“(tertegun 3 detik) lalu?bukan salah kita kan?selama ini kita dibohongi oleh semuanya”(lirih)
please..help me
“aku tidak peduli”
“kala..”
“tidak....Sade..kamu gak ngerti betapa..betapa aku kehilangan diriku..tanpa kamu aku tidak punya arti”
“aku..aku juga tapi..”
“tidak...kamu berbeda...kamu dengan mudah menemukan Bagas sebagai detour mu...tapi aku nggak, de...”
“Bagas....Bagas sudah punya prioritas lain..”
“hahahha see?? dia tidak memilihmu!”
“lalu?”
“lalu apa?”
“lalu..apa kamu memilihku?”
“menurutmu untuk apa aku ada disini?”
i dont know...cause things are not running well with u and Ara?”
“jangan mencampur adukkan aku dengan ceritamu,de”
“kalau begitu kenapa gak sekalian kamu tinggalkan Ara?!”
“sudah”
“(tertegun 6 detik) a..apa?”
“setelah Demos menghubungiku, aku sudah menyelesaikan semua dengannya”
“tapi! Tapi tadi kamu bilang..”
“itu hanya untuk menenangkanmu,de...”
“(menggeleng tidak percaya. kepalanya berdenyut)tidak...no!...no..u cant do that
i can and i did.(tersenyum getir) Sade..(memeluk erat Sade) stay with me
“(air mata Sade makin deras dan mulai membasahi bahu Kala)ke..kenapa..kena pa..Kala..”
“aku cuman ingin bersamamu.hanya itu”

keduanya bertatapan

“Sade...katakan..kamu mau bersama ku?”
“kala..no..u cant do this..no...she is right for u..she supposed to be with u
“aku ingin bersama mu”

bertatapan lama

“ta...tapi...ayah......ke-keluarga kita...Kala, bahkan Tuhan...”
“ mereka tidak ada hubungannya. Sade, aku tanya sekali lagi, kamu mau bersama ku?”



“menurutmu?”

keduanya saling berpelukan. Sangat erat hingga Sade sesak nafas.





“aku gak akan ngelepasin kamu lagi..”
“ya..jangan lepas..”
“kita bersama sampai mati”
“ya”


Sade memejamkan matanya..disudut kegelapannya ia bertemu Nadi.


Nadi hanya menatap Sade redup.sangat redup sampai Sade harus meraihnya.
Nadi
Nadi...gue meriak disini.
Nadi gue hanya ingin jiwanya..dan ia pun menginginkan gue
Nadi..jawablah.
Seharusnya memang sesederhana ini kan?
Despite of everything that matters..i only need him by my side
ini esensi nya.inti dari semuanya

Demos..selalu...lo yang selalu menciptakan kesempatannya..dan kami mengikutimu
ha ha ha ha lo pasti lagi tersenyum menang..gue tahu.sayap hitam lo jadi sembuh karena kami.
Lihat..gue bahkan bisa menangkap helainya yang rontok.
Punya gue sudah gak ada.bahkan ia pun tidak menjadi hitam seperti warna lo.
Punya Kala sudah patah
begitu juga punya gue..kami saling mematahkan
gue bahkan bisa mendengar deru neraka dari sini

Nadi.
Hukum diri lo kalo lo bilang gue ini bahagia
selamatkan diri lo kalo lo bilang gue ini hancur.
Either way i am di...
worth it or not...
gue bersama Kala


gue gak sendirian.


Ini adalah cerita dimana iblis dan malaikat nyata berada dan berdampingan dengan manusia. Manusia pun bersayap, berteman dan berkarya bersama. Demos..iblis yang sedang cuti bekerja menjalin persahabatan dengan Andrey, Sade, Raga dan Kala. Kisah diatas adalah sepenggal dari kependaran berai manusia dengan Demos. Dan Nadi nya.